5 Mitos Penanganan Stroke yang Bisa Berakibat Fatal, Baca!

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, stroke menempati urutan pertama dalam daftar penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Dalam hitungan menit, sel-sel otak bisa mulai mati jika tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Namun yang menjadi masalah bukan hanya gejala dan bahayanya, tapi juga kesalahpahaman masyarakat dalam merespons serangan stroke. Di tengah kepanikan, masih banyak orang yang lebih percaya pada cara-cara tradisional yang diwariskan secara turun-temurun tanpa dasar medis. Tindakan seperti menusuk jari dengan jarum, menyuapi air, atau bahkan membawa pasien ke tukang pijat masih sering dilakukan, padahal semua ini bisa memperburuk kondisi pasien dan menyebabkan kerusakan permanen, bahkan kematian.
Di balik niat baik membantu, sering kali tersembunyi bahaya yang justru berasal dari ketidaktahuan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan menyadari berbagai mitos penanganan stroke yang salah kaprah agar kita bisa bersikap cepat, tepat, dan menyelamatkan nyawa.
Menusuk Ujung Jari atau Telinga dengan Jarum
Salah satu mitos paling umum adalah menusuk ujung jari atau telinga penderita stroke agar “keluar darahnya”. Konon, ini dapat menurunkan tekanan darah atau mencegah kerusakan otak. Padahal, secara medis, tindakan ini sama sekali tidak efektif dan malah membuang waktu yang sangat berharga. Stroke membutuhkan penanganan cepat dalam waktu emas (golden period) sekitar 3–4,5 jam untuk mencegah kerusakan permanen pada otak.
Menyiram Air Dingin atau Memberi Minyak Angin
Beberapa orang juga percaya bahwa menyiram penderita stroke dengan air dingin atau memberikan minyak angin dapat menyadarkan mereka. Padahal, ini sangat berbahaya! Stroke bukan pingsan biasa. Menyiram air dingin justru bisa menyebabkan syok dan memperparah kondisi tubuh. Selain itu, memberikan minyak angin pun tak ada hubungannya dengan memperbaiki aliran darah ke otak.
Menyuapi Air atau Obat ke Mulut Pasien
Ketika seseorang mendadak lemas atau tak bisa bicara, sebagian orang mencoba memberikan air putih atau obat herbal ke mulut pasien. Ini sangat berisiko karena pasien stroke umumnya mengalami gangguan fungsi menelan. Menyuapi bisa menyebabkan tersedak dan aspirasi, yaitu air masuk ke paru-paru, lalu berujung pada komplikasi serius seperti pneumonia.
Menganggap Bisa Ditunggu atau “Diurut” Dulu
Banyak yang menunda membawa pasien stroke ke rumah sakit dengan alasan ingin menunggu keluarga, mencoba pengobatan alternatif, atau menganggap gejala akan hilang sendiri. Ini adalah kesalahan fatal. Setiap detik sangat penting. Semakin lama penanganan Anda tunda, semakin besar kerusakan otak yang terjadi.
Percaya Stroke Bisa “Dikerok” atau Diobati dengan Pijat
Beberapa orang masih meyakini bahwa stroke bisa teratasi dengan kerokan atau pijatan di bagian tubuh tertentu. Padahal, tindakan ini tidak hanya tidak membantu, tetapi juga bisa menyebabkan cedera tambahan dan memperburuk kondisi pasien.
Baca juga: 6 Gejala Stroke yang Muncul di Malam Hari, Cek di Sini!
Penanganan yang Benar Saat Stroke Terjadi
Jika Anda melihat seseorang menunjukkan gejala stroke seperti wajah mencong, bicara pelo, atau kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh, segera lakukan langkah FAST:
- F (Face): Minta pasien tersenyum, perhatikan apakah satu sisi wajahnya menurun.
- A (Arms): Minta mengangkat kedua tangan, apakah salah satu tangan lemah atau turun.
- S (Speech): Ajak berbicara, apakah bicaranya pelo atau sulit dimengerti.
- T (Time): Waktu sangat penting! Segera hubungi layanan darurat dan bawa ke rumah sakit terdekat.
Baca juga: Gejala Awal Stroke Non-Hemoragik dan Pertolongan Pertamanya
Coba Terapi Tradisional Tiongkok di Ben Yuan Dao
Mitos penanganan stroke tidak hanya menyesatkan, tetapi juga bisa sangat membahayakan. Edukasi masyarakat mengenai penanganan stroke yang tepat sangat perlu agar tidak lagi terjebak dalam tindakan yang justru memperparah kondisi pasien. Ingat, stroke adalah kondisi darurat yang harus Anda tangani oleh tenaga medis profesional sesegera mungkin.
Sebagai alternatif penunjang pemulihan stroke, Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) di Ben Yuan Dao hadir dengan kombinasi terapi seperti akupunktur, moksibusi, pijat tuina, dan herbal TCM, proses pemulihan dapat terbantu secara alami untuk memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi ketegangan saraf, serta meningkatkan fungsi motorik dan bicara pasca-stroke. Segera hubungi kami melalui Whatsapp atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.