Apa itu Sarkopenia? Ini Penjelasan Lengkap dan Pencegahannya!

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Seiring bertambahnya usia, banyak orang merasa tubuh menjadi mudah lelah, otot terasa lemah, dan aktivitas sehari-hari menjadi lebih berat dilakukan. Kondisi ini sering dianggap sebagai hal wajar karena penuaan, padahal bisa menjadi tanda sarkopenia, yaitu penurunan massa otot dan kekuatan otot yang terjadi secara perlahan. Sarkopenia bukan hanya masalah estetika atau penampilan otot yang mengecil, tetapi dapat memengaruhi kualitas hidup lansia secara signifikan.
Sarkopenia dapat meningkatkan risiko jatuh, patah tulang, ketergantungan pada orang lain untuk aktivitas sehari-hari, bahkan meningkatkan risiko rawat inap dan komplikasi penyakit lain. Oleh karena itu, mengenali apa itu sarkopenia, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya menjadi langkah penting agar kita tetap aktif, mandiri, dan sehat di usia lanjut.
Penyebab Sarkopenia
Sarkopenia disebabkan oleh kombinasi banyak faktor. Berikut uraian detailnya:
- Penuaan Alami dan Perubahan Hormon
Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami penurunan hormon pertumbuhan, testosteron, dan estrogen yang berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan massa otot. Penurunan hormon ini menyebabkan tubuh lebih sulit membangun otot baru dan memperbaiki otot yang rusak setelah aktivitas. Selain itu, sensitivitas otot terhadap rangsangan untuk tumbuh juga menurun, sehingga otot semakin cepat mengalami penyusutan. - Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang kurang aktif, terutama pada lansia, menjadi salah satu penyebab utama sarkopenia. Tidak adanya aktivitas fisik atau latihan kekuatan menyebabkan otot jarang digunakan, sehingga massa otot perlahan berkurang, kekuatan otot menurun, dan tubuh menjadi lebih lemah. - Asupan Nutrisi yang Tidak Cukup
Kekurangan asupan protein menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada sarkopenia. Protein adalah bahan utama pembentuk otot, sehingga jika asupan protein tidak mencukupi, tubuh akan kesulitan memperbaiki dan membangun otot baru. - Peradangan Kronis
Pada beberapa kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes, atau penyakit autoimun, tubuh dapat mengalami peradangan kronis yang memengaruhi metabolisme otot. Peradangan ini menghasilkan sitokin yang dapat mempercepat kerusakan jaringan otot dan menghambat sintesis protein pada otot, sehingga mempercepat terjadinya sarkopenia. - Penyakit Penyerta
Beberapa penyakit kronis seperti penyakit ginjal, gagal jantung, kanker, atau COPD dapat menyebabkan kehilangan massa otot secara cepat karena kombinasi efek dari peradangan, asupan nutrisi yang kurang, dan keterbatasan aktivitas fisik. Oleh karena itu, orang dengan penyakit kronis memiliki risiko lebih tinggi mengalami sarkopenia.
Baca juga: Penyebab Myositis dan Dampaknya pada Kesehatan Otot
Gejala Sarkopenia
Beberapa tanda yang dapat menjadi gejala sarkopenia antara lain:
- Otot terasa lebih lemah dari biasanya.
- Kesulitan mengangkat benda yang sebelumnya mudah diangkat.
- Jalan menjadi lebih lambat.
- Massa otot terlihat berkurang, terutama di lengan dan kaki.
- Mudah lelah saat beraktivitas ringan.
Baca juga:
Cara Mencegah Sarkopenia
Meskipun terkait dengan usia, sarkopenia dapat Anda cegah dengan langkah-langkah berikut:
- Rutin melakukan latihan kekuatan otot (misalnya angkat beban ringan atau resistance band) minimal 2–3 kali per minggu.
- Aktif bergerak setiap hari, seperti berjalan kaki, naik tangga, atau bersepeda.
- Konsumsi protein yang cukup, misalnya dari ikan, telur, tempe, tahu, ayam tanpa kulit, atau susu tinggi protein.
- Cukup vitamin D dan kalsium untuk membantu kekuatan otot dan tulang.
Pantau kesehatan secara rutin, terutama jika Anda memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
Baca juga: Pijat Tuina untuk Kelemahan Otot, Intip Sekarang!
Rawat Gejala dengan TCM di Ben Yuan Dao
Sarkopenia adalah kondisi penurunan massa dan kekuatan otot yang terjadi akibat proses penuaan, tetapi masih dapat dicegah dan diperlambat dengan pola makan sehat dan latihan kekuatan otot secara teratur. Dengan mengenali apa itu sarkopenia dan mencegahnya sejak dini, Anda dapat mempertahankan kemandirian dan kualitas hidup di usia lanjut.
Melalui pendekatan TCM (Traditional Chinese Medicine), Ben Yuan Dao memadukan akupunktur, herbal TCM, terapi moksibusi, dan pijat tuina untuk membantu memperbaiki aliran energi tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, serta membantu penyerapan nutrisi yang penting untuk kekuatan otot. Konsultasikan keluhan Anda sekarang juga melalui Whatsapp atau kunjungi kontak kami di website.