Fimosis pada Pria: Jenis, Gejala dan Cara Mengatasinya

By Published On: November 20th, 2024Views: 50
Fimosis pada Pria Gejala yang Perlu Diketahui dan Cara Mengatasinya

Klinik Apollo, Jakarta – Fimosis adalah ketidakmampuan untuk menarik kembali kulit kulup dari kepala penis karena ketatnya kulit tersebut.

Penyempitan kulup bisa menjadi masalah jika menyebabkan nyeri, infeksi, atau kesulitan dalam membersihkan area tersebut. Kondisi ini umum terjadi pada bayi dan anak-anak, namun pada beberapa kasus bisa bertahan hingga dewasa.

Penyempitan kulup tidak selalu memerlukan pengobatan, tetapi pada kasus tertentu bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, infeksi, atau masalah medis lainnya.

Jenis-jenis Fimosis

Fimosis memiliki 2 jenis yaitu:

1. Fimosis Fisiologis

Kondisi ini terjadi pada bayi atau anak kecil dan biasanya merupakan bagian dari perkembangan normal. Seiring bertambahnya usia, kulup akan menjadi lebih longgar dan dapat menarik ke arah belakang secara alami.

2. Fimosis Patologis

Kondisi pada kulup tetap tidak bisamenarik ke arah belakang pada usia remaja atau dewasa. Penyebab kondisi ini yaitu infeksi, peradangan, atau cedera yang menyebabkan jaringan parut pada kulup, membuatnya lebih ketat dan sulit ditarik.

Baca juga: Mengenal Impotensi: Fakta, Risiko, dan Pengobatan yang Tersedia

Penyebab Fimosis

Hal ini bisa menyebabkan beberapa faktor, antara lain:

1. Pertumbuhan Alami pada Anak-anak

Pada bayi dan anak-anak, Penyempitan kulup merupakan bagian dari perkembangan alami di mana kulup masih melekat pada kepala penis. Kondisi ini umumnya akan membaik secara alami tanpa intervensi medis.

2. Infeksi atau Peradangan

Infeksi seperti balanitis (peradangan pada kepala penis) atau balanoposthitis (peradangan pada kepala penis dan kulup) dapat menyebabkan jaringan parut atau perubahan struktur kulup, yang mengakibatkan fimosis. Peradangan ini bisa terjadi karena kebersihan yang kurang terjaga atau iritasi.

3. Cedera atau Trauma

Cedera pada kulup atau kepala penis, misalnya akibat menarik kulup terlalu keras atau membersihkan secara agresif, dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang mengakibatkan Penyempitan kulup.

4. Diabetes (Kencing Manis)

Pria dengan diabetes (kencing manis) memiliki risiko lebih tinggi mengalami fimosis karena kadar gula darah yang tinggi dapat memicu infeksi atau peradangan di area genital.

Gejala Fimosis

Gejala ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Kesulitan menarik kulup, ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup dari kepala penis.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan, nyeri saat kencing, saat ereksi, atau saat melakukan aktivitas seksual.
  • Pembengkakan atau kemerahan, pembengkakan di area kulup, yang bisa menjadi tanda infeksi atau peradangan.
  • Sulit kencing, pada beberapa kasus, penyempitan kulup dapat menyebabkan saluran urine menyempit sehingga kencing menjadi sulit atau terasa tidak nyaman.
  • Bau tidak sedap atau sekresi, jika fimosis menyebabkan kebersihan area tersebut sulit dijaga, bisa muncul bau atau cairan tidak sedap akibat penumpukan smegma (sekresi alami kulit).

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut di Klinik Andrologi di Jakarta.

Komplikasi Fimosis

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, terutama pada pria dewasa, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi, antara lain:

  • Infeksi saluran kemih (ISK), kesulitan membersihkan area penis dapat memicu infeksi saluran kemih (ISK).
  • Balanitis dan balanoposthitis, peradangan pada kepala penis atau kulup akibat infeksi bakteri atau jamur.
  • Parafimosis, kondisi ini terjadi ketika kulup ditarik dan tidak dapat kembali ke posisi semula, menyebabkan pembengkakan yang bisa menghambat aliran darah ke kepala penis dan memerlukan penanganan medis darurat.
  • Kesulitan dalam hubungan seksual, penyempitan kulup dapat menyebabkan rasa nyeri saat ereksi atau hubungan seksual, yang bisa memengaruhi kehidupan seksual.

Hubungi Klinik Apollo

Fimosis merupakan kondisi yang tidak hanya mempengaruhi aspek fisik tetapi juga psikologis pria dan pasangan seksualnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara penanganannya baik melalui terapi psikologis, perilaku, atau medis. Pria yang mengalami penyempitan kulup memiliki peluang yang lebih baik untuk mengatasi kondisi ini dan meningkatkan kualitas hubungan intim.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu unik, dan pendekatan yang efektif bagi satu orang mungkin tidak sama efektifnya bagi orang lain. Oleh karena itu, konsultasi dengan professional kesehatan yang terampil sangat penting untuk menemukan solusi yang paling sesuai.

Jika Anda atau pasangan seksual Anda mengalami gejala penyempitan kulup , tidak perlu merasa sendirian. Di Klinik Spesialis Kulit & Kelamin Jakarta kami menyediakan layanan konsultasi professional untuk membantu Anda menemukan solusi yang tepat. Dengan pendekatan yang holistik dan penuh empati. Kami berkomitmen untuk mendukung Anda dalam mengatasinya. Anda dapat dengan mudah berkonsultasi secara langsung dengan dokter kami melalui layanan chat WhatsApp yang tersedia 24 jam sehari.

buat janji temu

Artikel Terbaru

buat janji temu