Mengapa Pria Lebih Rentan Terkena Stroke? Ini Penjelasannya!

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa pasokan darah yang cukup, sel-sel otak bisa mati dalam hitungan menit, menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan fisik, bahkan kematian.
Menariknya, statistik menunjukkan bahwa pria cenderung lebih sering mengalami stroke dibandingkan wanita, terutama pada usia muda hingga paruh baya. Ini menjadi perhatian penting, mengingat pria berada dalam kelompok usia produktif saat risiko ini meningkat, yang berdampak tidak hanya pada individu, tetapi juga pada keluarga dan ekonomi secara lebih luas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa pria lebih rentan terkena stroke, mulai dari aspek hormonal, perilaku, hingga sosial. Dengan memahami penyebabnya, diharapkan pembaca — khususnya pria — dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan sedini mungkin.
Alasan Mengapa Pria Lebih Rentan Terkena Stroke
Berikut adalah penjelasan dari sisi medis dan gaya hidup yang membuat pria lebih rentan terkena stroke:
- Faktor Hormon dan Genetik
Salah satu penyebab utama perbedaan risiko stroke antara pria dan wanita adalah pengaruh hormon. Wanita memiliki hormon estrogen yang membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko terbentuknya plak yang bisa menyumbat aliran darah ke otak. Pada pria, tidak ada hormon pelindung serupa, sehingga risiko kerusakan pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi cenderung lebih besar. - Gaya Hidup yang Kurang Sehat
Secara statistik, pria cenderung memiliki gaya hidup yang lebih berisiko daripada wanita, seperti:
– Merokok: Pria lebih banyak yang merokok, dan merokok merupakan salah satu faktor risiko utama stroke.
– Konsumsi alkohol: Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
– Pola makan tinggi lemak dan garam: Pria lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji yang dapat memicu hipertensi dan kolesterol tinggi.
– Kurang olahraga: Meski tidak eksklusif pada pria, tingkat aktivitas fisik yang rendah juga berkontribusi pada risiko stroke. - Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi merupakan pemicu utama stroke, baik stroke iskemik (akibat penyumbatan) maupun hemoragik (akibat pecahnya pembuluh darah). Pria cenderung mengalami hipertensi lebih awal dalam hidup mereka daripada wanita, terutama sebelum usia 60 tahun. Oleh sebab itu, hal ini membuat pria lebih rentan mengalami komplikasi seperti stroke pada usia yang lebih muda. - Kurangnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pria sering kali lebih jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Padahal, deteksi dini terhadap faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi sangat penting untuk mencegah stroke. Ketidaktahuan terhadap kondisi kesehatan sendiri bisa membuat pria terlambat mendapatkan penanganan. - Stres dan Kesehatan Mental
Meskipun wanita juga mengalami stres, pria cenderung lebih sulit mengekspresikan emosi dan mencari bantuan saat mengalami tekanan psikologis. Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan berdampak negatif pada kesehatan jantung dan otak, sehingga meningkatkan risiko stroke.
Baca juga: Memahami Jenis Stroke dan Langkah Pertolongan Pertama
Cara Mencegah Stroke
Supaya terhindar dari stroke, Anda bisa mengikuti langkah pencegahan berikut ini:
- Berhenti merokok dan batasi alkohol
- Konsumsi makanan sehat (buah, sayur, ikan)
- Rutin olahraga minimal 30 menit/hari
- Kelola stres dengan cara positif
- Tidur cukup dan berkualitas
- Periksa tekanan darah, gula, dan kolesterol secara rutin
Baca juga: 6 Gejala Stroke yang Muncul di Malam Hari, Cek di Sini!
Konsultasikan Keluhan Anda di Klinik Ben Yuan Dao
Pria memang lebih rentan terkena stroke, tetapi hal ini bukanlah takdir yang tidak bisa Anda ubah. Dengan mengenali faktor-faktor risikonya dan menerapkan gaya hidup sehat, risiko tersebut dapat berkurang secara signifikan. Edukasi, deteksi dini, dan perubahan perilaku adalah kunci utama untuk melindungi diri dari ancaman stroke sejak dini.
Sebagai solusi alami dan holistik untuk pencegahan serta pemulihan stroke, Klinik Ben Yuan Dao menghadirkan pendekatan Terapi Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) yang telah terbukti membantu memperbaiki sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan memulihkan fungsi saraf secara bertahap. Dengan kombinasi akupunktur, herbal, serta terapi fisik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, kami tidak hanya menangani gejala, tetapi juga akar permasalahan kesehatan. Hubungi kami secepatnya melalui Whatsapp atau kunjungi kontak kami di website untuk konsultasi dan reservasi.