Penyebab Epilepsi Kambuh di Malam Hari, Apa Saja?

By Published On: Agustus 8th, 2025Views: 17
Penyebab Epilepsi Kambuh di Malam Hari, Apa Saja?

Griya Sehat Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab epilepsi kambuh merupakan topik penting dalam dunia medis yang terus diteliti hingga saat ini.

Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang akibat aktivitas listrik yang tidak normal di otak.

Meskipun setiap individu dengan epilepsi memiliki pemicu yang berbeda-beda, sebagian besar penderita mengalami kambuhnya kejang pada waktu-waktu tertentu, termasuk di malam hari.

Fenomena ini tidak hanya menimbulkan gangguan pada kualitas tidur, tetapi juga meningkatkan risiko cedera dan komplikasi lainnya.

Pemahaman mengenai faktor-faktor yang menyebabkan epilepsi kambuh pada malam hari sangat penting untuk membantu pasien, keluarga, dan tenaga medis dalam mengelola kondisi ini secara optimal.

Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai penyebab umum kambuhnya epilepsi di malam hari, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Baca Juga: Apa Saja Bahaya Sering Sakit Kepala? Inilah Jawabannya!

1. Gangguan Pola Tidur

Tidur adalah waktu bagi otak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Namun, pada penderita epilepsi, kualitas dan kuantitas tidur yang buruk justru bisa memicu kejang.

Salah satu penyebab paling umum kambuhnya epilepsi di malam hari adalah gangguan pola tidur. Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat memicu ketidakseimbangan aktivitas listrik di otak, yang berujung pada kejang.

Bagi sebagian penderita epilepsi, tidur yang tidak cukup bahkan hanya untuk satu malam dapat meningkatkan risiko kambuh secara signifikan.

Beberapa jenis epilepsi, seperti epilepsi nokturnal, secara khusus terjadi saat pasien sedang tidur. Oleh karena itu, menjaga rutinitas tidur yang teratur dan berkualitas merupakan bagian penting dari pengelolaan epilepsi.

2. Stres dan Kecemasan

Kondisi psikologis seringkali menjadi pemicu tersembunyi dari kambuhnya epilepsi, terutama saat malam tiba.

Stres emosional yang terjadi pada siang hari sering kali tidak langsung terasa dampaknya, namun dapat muncul dalam bentuk kejang pada malam hari.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol, yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan menurunkan ambang kejang pada penderita epilepsi.

Meskipun stres bukan satu-satunya pemicu, dalam banyak kasus, kombinasi antara stres dan kelelahan dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi kambuhnya epilepsi pada malam hari.

Baca Juga: Nyeri Leher Belakang Saat Bangun? Hati-Hati!

3. Perubahan Hormon dan Siklus Biologis

Ritme tubuh manusia memiliki peran besar dalam kestabilan aktivitas otak, termasuk pada penderita epilepsi.

Siklus sirkadian, yaitu ritme biologis tubuh yang mengatur aktivitas harian seperti tidur dan bangun, juga mempengaruhi kerentanan terhadap kejang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan aktivitas otak selama fase-fase tidur tertentu (seperti fase tidur dalam atau REM) dapat memicu kejang, khususnya pada penderita epilepsi yang sensitif terhadap perubahan fisiologis tubuh.

Selain itu, pada wanita, fluktuasi hormon estrogen dan progesteron dalam siklus menstruasi juga dapat mempengaruhi frekuensi kejang, termasuk pada malam hari.

4. Penggunaan Obat yang Tidak Teratur

Kedisiplinan dalam minum obat sangat penting, karena dosis yang terlewat bisa berdampak serius.

Ketidakteraturan dalam mengonsumsi obat antiepilepsi (OAE) adalah salah satu penyebab paling serius dari kambuhnya kejang, baik pada siang maupun malam hari.

Jika pasien lupa atau sengaja melewatkan dosis, kadar obat dalam darah bisa menurun ke tingkat yang tidak efektif, sehingga memungkinkan terjadinya kejang saat tidur.

Kejang malam hari yang disebabkan oleh ketidakteraturan ini dapat menjadi gejala pertama bahwa pengobatan tidak dikelola dengan baik.

Baca Juga: Apakah Ini Ciri-Ciri Penyakit Parkinson? Simak Penjelasannya!

5. Paparan Cahaya atau Stimulus Tertentu Sebelum Tidur

Kebiasaan sebelum tidur, termasuk penggunaan gadget, dapat berkontribusi terhadap risiko kejang.

Pada beberapa penderita epilepsi, khususnya epilepsi fotosensitif, paparan cahaya terang seperti layar ponsel, televisi, atau komputer sebelum tidur bisa menjadi pemicu kambuhnya kejang di malam hari.

Meskipun tidak semua penderita epilepsi sensitif terhadap cahaya, penting untuk memperhatikan lingkungan sekitar sebelum tidur dan meminimalkan stimulus visual yang kuat.

6. Penyakit atau Infeksi Ringan

Kondisi tubuh yang tidak fit bisa memperbesar kemungkinan kambuhnya epilepsi, bahkan saat tidak disadari.

Demam ringan, flu, atau infeksi lain yang tampaknya sepele juga dapat menjadi penyebab kambuhnya epilepsi di malam hari.

Ini karena kondisi tubuh yang sedang tidak fit dapat mengubah metabolisme obat serta mempengaruhi kestabilan fungsi otak. Pada beberapa pasien, peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba bahkan dapat memicu kejang selama tidur.

Baca Juga: Tanda Awal Cedera Tulang Belakang yang Sering Diabaikan

Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao

Griya Sehat Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.

Di Griya Sehat Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.

Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.

Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!

Artikel Terbaru