Inilah Penyebab Kista Bartholin Pada Remaja, Simak Di Sini!
Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Kista merupakan gangguan kesehatan alat reproduksi yang umumnya terjadi pada wanita. Kondisi ini terjadi karena adanya benjolan yang berisi cairan, gas, atau semi padat dengan ukuran yang sangat bervariasi. Kista bartholin dapat terjadi pada wanita dari berbagai usia, termasuk remaja. Salah satu penyebab kista bartholin pada remaja adalah perubahan hormon. Kista bartholin merupakan kondisi pembengkakan atau benjolan yang terbentuk akibat penyumbatan pada saluran kelenjar bartholin.
Kista termasuk ke dalam kategori tumor jinak yang cenderung tidak berbahaya. Namun, jika benjolan semakin besar akan menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan alat reproduksi merupakan hal yang penting. Berikut penyebab kista bartholin pada remaja yang wajib Anda ketahui.
Penyebab Kista Bartholin Pada Remaja
1. Penyumbatan Saluran Bartholin
Kista bartholin terjadi ketika saluran yang mengeluarkan cairan pelumas dari kelenjar bartholin tersumbat. Penyumbatan ini dapat terjadi karena beberapa alasan seperti penumpukan lendir atau perubahan pada saluran yang mengarah ke infeksi atau peradangan.
2. Infeksi
Infeksi bakteri merupakan penyebab utama kista bartholin yang dapat menyebabkan pembengkakan dan pembentukan kista. Bakteri yang kerap kali terlibat adalah bakteri penyebab infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore dan klamidia. Tak menutup kemungkinan, infeksi juga dapat terjadi karena bakteri normal yang ada di area genital.
3. Perubahan Hormonal
Saat memasuki masa remaja, tubuh akan mengalami perubahan hormonal yang signifikan dan mempengaruhi pada kelenjar bartholin. Peningkatan hormon estrogen selama pubertas dapat meningkatkan produksi lendir atau cairan dari kelenjar ini. Perubahan hormon ini terkadang membuat kelenjar bartholin tersumbat dan berkembang menjadi kista.
4. Faktor Genetik
Kista bartholin pada remaja juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Meskipun tidak sering, ada kemungkinan bahwa faktor genetik mempengaruhi perkembangan kista bartholin. Jika keluarga Anda memiliki riwayat kista bartholin, maka Anda akan lebih rentan terinfeksi penyakit tersebut.
5. Siklus Menstruasi Yang Tidak Teratur
Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti stress, pola hidup yang tidak sehat, kurangnya olahraga, berat badan berlebih atau obesitas. Umumnya siklus menstruasi terjadi pada setiap 28 hari sekali. Namun, jika Anda mengalaminya di atas 45 hari, ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter. Pasalnya, siklus menstruasi yang tidak teratur dapat memicu pembentukan kista bartholin. Kista lebih cenderung menyerang perempuan di bawah 11 tahun.
Baca juga : Tanda-Tanda Kista Bartholin dan Komplikasinya
Pencegahan Kista Bartholin Pada Remaja
Pembentukan kista bartholin pada remaja dapat dicegah dengan sejumlah tips berikut ini :
1. Mengelola Perubahan Hormon
Selama masa pubertas, perubahan hormon dapat mempengaruhi kelenjar bartholin. Meskipun tidak dapat sepenuhnya dicegah, penting untuk menjaga keseimbangan hormon dengan mengonsumsi makanan sehat dan menjalani gaya hidup yang seimbang.
2. Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi
Selama menstruasi, pastikan selalu mengganti pembalut atau tampon secara rutin untuk menjaga kebersihan area genital dan mencegah terjadinya infeksi.
3. Konsultasi Medis Secara Rutin
Lakukanlah pemeriksaan medis secara rutin untuk mengurangi risiko terinfeksi kista bartholin. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi dapat mendeteksi infeksi atau kelainan yang bisa menyebabkan pembentukan kista bartholin.
Baca juga : Jenis Warna Keputihan Beserta Tandanya, Simak Cara Mengatasinya!
Pengobatan Kista Bartholin
Pengobatan kista bartholin pada remaja tergantung pada ukuran dan gejalanya. Jika kista menimbulkan rasa sakit, pengobatan medis sangat diperlukan. Berikut pengobatan kista bartholin pada remaja:
1. Antibiotik
Jika kista bartholin terinfeksi dan menyebabkan benjolan yang berisi nanah, dokter akan meresepkan antibiotik untuk infeksi tersebut. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan memberikan salep antibiotik topikal yang dapat Anda oleskan pada area yang terinfeksi.
2. Drainase Abses
Apabila kista bartholin yang terinfeksi dan terpenuhi nanah, dokter akan melakukan drainase abses atau pemotongan kecil pada kista untuk mengeluarkan nanah tersebut.
3. Eksisi Kista
Pada kasus yang lebih jarang, jika kista semakin membesar dan sulit untuk disembuhkan, dokter akan melakukan eksisi kista atau prosedur operasi pengangkatan kista.
Pengobatan Terbaik Kista Bartholin di Klinik Ben Yuan Dao
Pada remaja, kista bartholin biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan penyumbatan saluran kelenjar atau infeksi bakteri. Selain itu, area genital yang tidak dibersihkan secara rutin juga dapat memperburuk kondisi ini. Jika seorang remaja mengalami gejala seperti benjolan atau pembengkakan di area genital yang terasa sakit dan menyebabkan rasa tidak nyaman, lakukanlah konsultasi dengan dokter di Klinik Ben Yuan Dao agar kondisi tidak makin parah.
Jika anda merasa terganggu oleh kista bartholin segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit kelamin seperti di Klinik Pengobatan Tradisional Cina di Jakarta. Untuk mendapatkan solusi terbaik. Anda dapat berkonsultasi dengan kami melalui WhatsApp secara gratis. Kami siap membantu Anda menjaga kesehatan secara optimal!