Penyebab Nyeri Sendi di Usia Muda, Apa Saja?

By Published On: Juni 7th, 2025Views: 39
Penyebab Nyeri Sendi di Usia Muda, Apa Saja?

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab nyeri sendi bisa terpicu dengan berbagai kondisi, berawal dari peradangan, cedera, infeksi virus, dan patah tulang.

Nyeri sendi adalah rasa sakit, tidak nyaman, atau kaku yang terasa pada area tempat dua tulang bertemu, seperti lutut, siku, atau pergelangan tangan.

Nyeri sendi di usia muda bisa berasal dari berbagai faktor yang berbeda, mulai dari gaya hidup aktif, cedera olahraga, hingga kondisi medis tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab yang mendasari agar penanganannya bisa dilakukan secara tepat dan efektif. Berikut adalah empat penyebab utama nyeri sendi yang sering terjadi pada usia muda:

1. Peradangan (Inflamasi Sendi)

Peradangan adalah salah satu penyebab paling umum nyeri sendi, bahkan pada usia muda.

Kondisi ini bisa terpicu oleh berbagai jenis arthritis, termasuk rheumatoid arthritis dan arthritis reaktif, meskipun keduanya lebih sering ditemukan pada usia lanjut.

Pada orang muda, peradangan sendi bisa muncul akibat respons autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk lapisan sendi.

Gejalanya meliputi pembengkakan, kemerahan, rasa hangat pada sendi, serta kekakuan terutama pada pagi hari.

Jika tidak ditangani, peradangan sendi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan sendi dan mengganggu mobilitas.

2. Cedera pada Sendi

Cedera adalah penyebab klasik nyeri sendi pada kalangan muda, terutama mereka yang aktif secara fisik atau rutin berolahraga.

Masalah cedera ini dapat mencakup keseleo, robekan ligamen, dislokasi, hingga kerusakan pada tulang rawan sendi (misalnya robekan meniskus pada lutut).

Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba akibat trauma langsung, seperti jatuh atau tabrakan, maupun secara bertahap akibat penggunaan sendi secara berlebihan (overuse).

Gejala umum dari cedera sendi meliputi nyeri tajam, pembengkakan, penurunan rentang gerak, serta dalam beberapa kasus, suara ‘klik’ saat menggerakkan sendi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Vertigo atau Hanya Pusing Biasa? Ini Bedanya!

3. Infeksi Virus

Infeksi virus juga dapat menyebabkan nyeri sendi, bahkan tanpa adanya cedera fisik sebelumnya.

Beberapa jenis virus seperti parvovirus B19, hepatitis B dan C, virus rubella, hingga chikungunya dan dengue, diketahui dapat menimbulkan keluhan nyeri sendi sebagai bagian dari gejalanya.

Virus-virus ini memicu respons peradangan dalam tubuh yang mempengaruhi sendi, menyebabkan nyeri dan kekakuan, biasanya bersifat sementara. Sendi yang paling sering terlibat adalah sendi kecil seperti pada tangan dan kaki.

Infeksi virus yang menyerang sendi biasanya bersifat self-limiting (akan membaik dengan sendirinya), namun pada beberapa kasus, dapat berlangsung lebih lama dan memerlukan pengobatan simtomatik seperti obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).

4. Patah Tulang di Sekitar Sendi (Fraktur Periartikular)

Patah tulang pada area sekitar sendi atau fraktur periartikular merupakan kondisi yang bisa menyebabkan nyeri hebat pada sendi, terutama setelah trauma atau kecelakaan.

Fraktur ini seringkali memerlukan evaluasi segera karena dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada struktur sendi.

Gejala khas meliputi nyeri tajam, pembengkakan, deformitas (bentuk tidak normal), dan kesulitan atau ketidakmampuan menggerakkan sendi.

Penanganan melibatkan imobilisasi atau tindakan operasi dan diikuti dengan program rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi sendi.

Cara Mengatasi Nyeri Sendi dengan Metode TCM

Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, termasuk nyeri sendi.

Pendekatan ini tidak hanya fokus pada gejala, tetapi juga berupaya menyeimbangkan energi vital (qi) dan sirkulasi darah dalam tubuh agar penyebab mendasar dari rasa sakit dapat diatasi.

Beberapa metode TCM yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri sendi antara lain:

1. Akupunktur
Akupunktur adalah teknik memasukkan jarum halus ke titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang aliran energi dan meredakan nyeri.

Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan sirkulasi darah ke sendi, mengurangi peradangan, dan merangsang pelepasan endorfin alami tubuh yang bersifat analgesik.

2. Moksibusi
Metode ini menggunakan panas dari pembakaran ramuan herbal (biasanya mugwort) yang mengarahkan ke titik akupunktur.

Moksibusi dapat menghangatkan sendi, melancarkan peredaran darah, serta mengurangi kekakuan dan pembengkakan pada sendi yang nyeri.

3. Herbal Tiongkok
Penggunaan ramuan herbal merupakan bagian integral dari TCM. Kombinasi herbal dapat mengurangi peradangan, membuang kelembaban yang stagnan dalam sendi, dan memperkuat sistem imun tubuh.

Contohnya adalah ramuan seperti Du Huo Ji Sheng Tang atau Gui Zhi Shao Yao Zhi Mu Tang yang kerap diresepkan untuk keluhan sendi.

4. Tui Na (Pijat Terapi TCM)
Tui Na adalah teknik pijat terapeutik dalam TCM yang menggunakan tekanan dan manipulasi pada tubuh untuk memperbaiki sirkulasi dan keseimbangan energi.

Terapi ini sangat berguna dalam meredakan ketegangan otot pada area sekitar sendi, memperbaiki postur, dan mengurangi beban mekanik pada sendi.

Baca Juga: Awas! Nyeri Sendi bisa jadi Tanda Encok Lho, Yuk Atasi

Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao

Klinik Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.

Di Klinik Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.

Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.

Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!

Artikel Terbaru