Perbedaan Infeksi Kulit karena Jamur dan Bakteri

Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta – Perbedaan infeksi kulit yang terpicu oleh jamur dan bakteri terletak pada penyebab, gejala, serta pengobatan.
Infeksi pada kulit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi, dan penyebabnya dapat bervariasi.
Dua penyebab utama infeksi pada kulit adalah jamur dan bakteri. Meskipun keduanya mempengaruhi kulit, ada perbedaan mendasar antara infeksi pada kulit yang terpicu oleh jamur dan bakteri.
Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara infeksi pada kulit yang terpicu oleh jamur dan bakteri dalam beberapa aspek, seperti gejala, penyebab, pengobatan, dan faktor risiko.
Penyebab Infeksi pada Kulit
Jamur yang paling sering menyebabkan jangkitan kulit antara lain Candida, Dermatophytes (seperti Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum), serta Malassezia.
Jamur biasanya berkembang pada tempat yang lembab dan hangat, seperti lipatan kulit, selangkangan, atau area kaki.
Sementara itu, jangkitan pada kulit yang terpicu oleh bakteri terjadi ketika bakteri, seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes, memasuki lapisan kulit melalui luka atau goresan.
Bakteri ini dapat berkembang biak pada kulit yang terinfeksi dan menyebabkan peradangan, nanah, dan gejala lainnya.
Gejala Jangkitan pada Kulit
Gejala jangkitan pada kulit akibat jamur dan bakteri bisa mirip dalam beberapa hal, namun ada beberapa ciri khas yang membedakan keduanya.
Jangkitan jamur biasanya menyebabkan kulit tampak merah, bersisik, dan gatal. Pada beberapa kasus, kulit mungkin juga terasa panas atau lembab.
Sementara itu, jangkitan bakteri cenderung menimbulkan peradangan yang lebih jelas dengan munculnya nanah atau bisul.
Kulit yang terinfeksi bakteri akan tampak merah, bengkak, dan terasa nyeri. Pada jangkitan bakteri yang lebih serius, dapat terjadi demam dan gejala sistemik lainnya.
Baca Juga: Nyeri Kronis pada Dada? Awas bisa Jadi Tanda Kostokondritis
Pengobatan Jangkit pada Kulit
Pengobatan untuk jangkitan pada kulit akibat jamur dan bakteri berbeda, karena jenis mikroorganisme yang menyebabkan jangkitan ini memerlukan jenis obat yang spesifik.
Jangkitan pada kulit jamur biasanya diobati dengan obat antijamur, baik dalam bentuk salep, krim, atau pil, tergantung pada tingkat keparahan infeksinya.
Sebaliknya, jangkin bakteri umumnya memerlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Antibiotik topikal atau oral digunakan untuk mengobati jangkitan pada kulit bakteri.
Dalam beberapa kasus yang lebih parah, jika infeksi telah menyebar atau menimbulkan abses, pembedahan atau drainase.
Faktor Risiko
Infeksi jamur lebih sering terjadi pada individu yang memiliki kulit lembab, seperti pada orang yang sering berkeringat, memakai pakaian basah, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur termasuk penggunaan antibiotik jangka panjang atau kondisi medis tertentu seperti kencing manis.
Infeksi bakteri, pada sisi lain, lebih mungkin terjadi jika kulit terluka atau tergaruk, yang memberi jalan bagi bakteri untuk masuk.
Paparan terhadap lingkungan yang terkontaminasi atau kondisi kulit yang sudah iritasi atau terinfeksi sebelumnya juga meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Baca Juga: Apakah Saraf Kejepit Bisa Sembuh? Simak Penjelasannya Disini!
Temukan Pengobatan Terapi TCM Terbaik di Klinik Ben Yuan Dao
Klinik Ben Yuan Dao menawarkan terapi Tradisional China Medicine (TCM) terbaik, termasuk akupuntur, herbal, cupping, dan pijat TCM, yang menyesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Dengan praktisi berlisensi dan berpengalaman, kami membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan secara alami dan holistik.
Temukan solusi terbaik untuk kesehatan Anda di Klinik Ben Yuan Dao, tempat pengobatan yang aman, efektif, dan terpercaya.
Mari, berkonsultasi dengan sinshe kami di Klinik Ben Yuan Dao, dan Anda juga bisa konsultasi online via Chat Whatsapp tanpa dipungut biaya!