Kenali Penyebab Sembelit dari Kebiasaan Sehari-hari

By Published On: Agustus 6th, 2025Views: 40
Kenali Penyebab Sembelit dari Kebiasaan Sehari-hari

Griya Sehat Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab sembelit sering kali berasal dari kebiasaan sehari-hari yang tampak biasa namun berdampak besar terhadap sistem pencernaan.

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi medis yang memberikan tanda dengan adanya rasa sulit buang air besar, frekuensi buang air besar yang berkurang, atau rasa tidak tuntas setelah buang air.

Dalam jangka panjang, kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi, seperti wasir dan fisura ani.

Berikut adalah enam kebiasaan yang secara tidak langsung menjadi penyebab sembelit dan penting untuk segera dikenali.

Baca Juga: Nyeri Perut Kiri Bawah Penyebab dan Cara Mengatasinya

1. Kurangnya Asupan Serat dalam Makanan

Serat berperan penting dalam menjaga kelancaran proses pencernaan. Serat tidak dapat tercerna oleh tubuh, namun ia membantu menambah massa feses dan mempercepat pergerakannya di dalam usus.

Sayangnya, banyak orang saat ini mengonsumsi makanan rendah serat, seperti makanan olahan, daging berlemak, roti putih, dan camilan ringan. Kurangnya serat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, buah-buahan dengan kulit, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh sangat dianjurkan.

2. Kurang Minum Air Putih

Dehidrasi merupakan penyebab sembelit yang sangat umum namun kerap diabaikan.

Saat tubuh kekurangan cairan, usus besar akan menyerap lebih banyak air dari feses agar kebutuhan tubuh tetap terpenuhi.

Akibatnya, feses menjadi keras, kering, dan sulit untuk keluar. Kebiasaan minum air putih yang tidak mencukupi, terutama saat cuaca panas atau setelah beraktivitas berat, memperburuk kondisi ini.

Memastikan asupan air minimal 8 gelas per hari (sekitar 2 liter) adalah langkah awal yang penting.

Minum air secara teratur sepanjang hari jauh lebih efektif daripada mengonsumsi banyak air dalam satu waktu. Selain air putih, cairan dari buah dan sayuran juga membantu menjaga hidrasi tubuh.

Baca Juga: Awas! Ini Penyebab Perut Kembung Meski Belum Makan Banyak

3. Gaya Hidup yang Terlalu Banyak Duduk

Aktivitas fisik mempengaruhi kerja sistem pencernaan. Sayangnya, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan komputer, bekerja di meja, atau bersantai di depan layar tanpa banyak bergerak.

Gaya hidup sedentari ini memperlambat kontraksi otot-otot usus, yang terkenal sebagai peristaltik, sehingga pergerakan feses menjadi lambat dan menyebabkan sembelit.

Olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit per hari dapat membantu merangsang aktivitas usus.

Tidak harus olahraga berat aktivitas sederhana seperti naik tangga, peregangan ringan, atau sekadar berjalan pada area sekitar rumah pun dapat berdampak positif terhadap pencernaan.

4. Kebiasaan Menahan Buang Air Besar

Sering kali, karena kesibukan atau tidak adanya fasilitas toilet yang nyaman, seseorang memilih menahan keinginan untuk buang air besar.

Jika ini dilakukan berulang kali, tubuh akan terbiasa mengabaikan sinyal alami dari usus, dan akhirnya refleks untuk buang air besar menjadi lemah. Feses pun tertahan lebih lama pada usus besar, menyerap lebih banyak air, dan menjadi keras.

Disiplin terhadap waktu buang air besar sangat penting. Jika dorongan untuk buang air muncul, sebaiknya segera dituruti.

Melatih tubuh untuk buang air besar pada waktu yang sama setiap hari, misalnya pada saat pagi hari, juga dapat membantu menciptakan kebiasaan yang sehat.

Baca Juga: Kebiasaan Buruk Pemicu Sembelit, Apa Saja? Baca di Sini!

5. Pola Makan Tidak Teratur

Waktu makan yang tidak teratur juga berdampak negatif pada sistem pencernaan. Melewatkan waktu makan atau makan dalam jumlah besar secara tiba-tiba mengganggu ritme alami usus.

Sistem pencernaan bekerja paling baik saat mendapatkan asupan yang konsisten. Sarapan pagi, misalnya, berfungsi sebagai pemicu awal aktivitas usus setelah beristirahat semalaman.

Sebaliknya, jika tubuh tidak diberi makan dalam waktu yang lama, gerakan usus bisa melambat.

Idealnya, konsumsi makanan dalam porsi sedang secara teratur tiga kali sehari disertai camilan sehat di antara waktu makan dapat menjaga pergerakan usus tetap aktif dan teratur.

6. Stres dan Gangguan Psikologis

Pikiran yang tidak tenang turut mempengaruhi kesehatan fisik, termasuk pencernaan. Sistem saraf pusat dan sistem pencernaan saling terhubung dalam apa yang disebut gut-brain axis.

Ketika seseorang mengalami stres, cemas, atau tekanan emosional, sistem saraf enterik yang mengatur usus juga terpengaruh. Hal ini dapat memperlambat gerakan usus, menyebabkan perubahan pola BAB, termasuk sembelit.

Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, tidur yang cukup, dan waktu istirahat yang memadai dapat membantu memperbaiki fungsi pencernaan.

Jika sembelit disertai gejala gangguan kecemasan atau depresi, konsultasi dengan tenaga profesional juga sangat disarankan.

Baca Juga: Cara Mengatasi Sembelit yang Ampuh, Cek di Sini!

Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao

Griya Sehat Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.

Di Griya Sehat Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.

Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.

Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!

Artikel Terbaru