5 Penyebab Impotensi pada Pria yang Sering Tak Disadari

By Published On: Juli 20th, 2025Views: 28
5 Penyebab Impotensi pada Pria yang Sering Tak Disadari

Griya Sehat Ben Yuan Dao, Jakarta – Penyebab impotensi pada pria umumnya berkaitan erat dengan kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan hormonal.

Impotensi, atau dalam istilah medis disebut disfungsi ereksi, adalah kondisi ketika seorang pria mengalami kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual.

Meskipun bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa secara langsung, impotensi dapat berdampak besar terhadap kualitas hidup, harga diri, dan keharmonisan hubungan.

Banyak pria menganggap impotensi sebagai akibat alami dari penuaan, namun kenyataannya, berbagai faktor tersembunyi justru seringkali menjadi pemicunya.

Beberapa di antaranya kerap diabaikan karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Artikel ini akan membahas lima penyebab impotensi pada pria yang sering tak disadari, disertai penjelasan medis dan ilmiah untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan.

1. Stres dan Gangguan Psikologis

Kondisi mental dan emosional memiliki pengaruh signifikan terhadap fungsi seksual pria. Stres berkepanjangan, kecemasan, dan depresi merupakan gangguan psikologis yang sering tidak dikaitkan langsung dengan impotensi, padahal bisa menjadi penyebab utama.

Ketika tubuh berada dalam kondisi stres, produksi hormon kortisol meningkat. Hormon ini dapat mengganggu keseimbangan hormon seks seperti testosteron yang sangat penting untuk ereksi.

Selain itu, pikiran yang cemas atau depresi juga dapat menghambat sinyal dari otak ke sistem saraf yang memicu ereksi.

Sayangnya, banyak pria enggan mengakui masalah psikologis yang mereka alami dan cenderung mencari penyebab fisik semata.

Padahal, pendekatan terapi psikologis atau konseling bisa sangat membantu dalam mengatasi disfungsi ereksi akibat faktor mental.

Baca Juga:  Mengatasi Ejakulasi Dini: Penyebab dan Jenisnya

2. Gaya Hidup Tidak Sehat

Kebiasaan sehari-hari seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang berolahraga, serta pola makan tidak seimbang sering kali dianggap sepele, padahal sangat berdampak pada kesehatan seksual pria.

Merokok, misalnya, merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis, yang merupakan komponen penting dalam proses ereksi.

Alkohol dalam jumlah besar juga dapat menghambat fungsi saraf dan hormon yang terlibat dalam respons seksual.

Selain itu, gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik) berkontribusi pada obesitas dan penyakit metabolik yang berhubungan erat dengan impotensi.

Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan fungsi ereksi dan memperbaiki kehidupan seksual secara keseluruhan.

3. Efek Samping Obat-obatan

Banyak pria tidak menyadari bahwa obat-obatan yang mereka konsumsi untuk mengatasi penyakit tertentu dapat menyebabkan efek samping berupa disfungsi ereksi. Beberapa jenis obat yang diketahui dapat mempengaruhi fungsi seksual antara lain:

  1. Obat antihipertensi (penurun tekanan darah)
  2. Antidepresan
  3. Obat penenang (sedatif)
  4. Antihistamin
  5. Obat penurun kolesterol tertentu

Obat-obatan tersebut dapat mengganggu sistem saraf pusat, hormon, atau aliran darah, sehingga menghambat proses terjadinya ereksi.

Penting bagi pasien untuk tidak menghentikan konsumsi obat secara sepihak, melainkan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala impotensi.

Baca Juga: Fimosis pada Pria: Jenis, Gejala dan Cara Mengatasinya

4. Penyakit Kronis yang Tidak Terkontrol

Penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal merupakan penyebab medis paling umum dari impotensi.

Namun yang sering tidak disadari adalah bagaimana kontrol terhadap penyakit-penyakit ini sangat menentukan tingkat keparahan disfungsi ereksi.

Misalnya, pria dengan diabetes yang tidak terkontrol memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami impotensi dibandingkan mereka yang mengelola kadar gula darah dengan baik.

Hal ini terpicu oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf yang terjadi akibat hiperglikemia kronis.

Penting untuk memahami bahwa pengelolaan penyakit kronis secara optimal bukan hanya untuk memperpanjang harapan hidup, tetapi juga untuk menjaga kualitas hidup, termasuk fungsi seksual.

5. Masalah Hormon, Terutama Testosteron Rendah

Hormon testosteron memainkan peran sentral dalam fungsi seksual pria. Kadar testosteron yang rendah dapat mengurangi dorongan seksual (libido), melemahkan ereksi, serta menyebabkan kelelahan dan perubahan suasana hati.

Penurunan kadar testosteron sering kali terjadi secara perlahan seiring bertambahnya usia, namun juga dapat disebabkan oleh gangguan kelenjar pituitari, obesitas, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Sayangnya, banyak pria yang tidak menyadari bahwa gejala seperti penurunan gairah atau energi bisa jadi merupakan tanda dari ketidakseimbangan hormonal.

Pemeriksaan kadar testosteron melalui tes darah sangat disarankan bila pria mengalami gejala impotensi yang tidak jelas penyebabnya.

Baca Juga: Gejala Disfungsi Ereksi, Pria Harus Waspada!

Temukan Solusi Alami di Klinik Ben Yuan Dao

Griya Sehat Ben Yuan Dao hadir sebagai tempat yang mengutamakan pendekatan yang sangat alami dan holistik untuk kesehatan Anda.

Di Griya Sehat Ben Yuan Dao, kami menawarkan terapi tradisional yang telah teruji selama berabad-abad, seperti akupunktur, ramuan herbal, bekam, gua sha dan terapi energi.

Dengan dukungan sinshe yang berpengalaman dan metode terapi yang sudah terbukti efektif, kami siap membantu Anda mencapai kesehatan optimal secara menyeluruh.

Segera berkonsultasi atau hubungi kami secara online via Chat Whatsapp dan rasakan manfaat dari pengobatan alami yang aman dan menyegarkan!

Artikel Terbaru